Hii Fikrierss!! Welcome back to our Blogger " Daily Subject Matter". In this time, i will give you the example of Contoh Cerpen Tentang Guru. I hope my article will usefull for a lot of people. Thank You. Here we gooo!!
“Fahmi!”
kuhentikan langkahku. Menunggu Dombe yang berlari-lari kecil mengejarku.
“ada
apa?” Tanyaku. “tungguin aku ! Mau ke koperasi kan? “
“iya”
jawabku.
Koperasi siswa memang selalu penuh dengan
siswa. Selaian komplit jualannya, ada mie, bakwan, jalangkote. Harga bisa sama,
tapi yang membedakan adalah para siswa bisa ngebon atau utang disana. Itulah
mengapa koperasi siswa menjadi pilihan utama para siswa terutama bagi siswa
yang lagi sekarat. Mana utangnya dibayar per minggu lagi.
“aku bakwan 2, kak!”. Kupesan pada kakak.
“kalau aku mie aja kak”. Dombe tak mau
ketinggalan.
Bangku sudah penuh semua. Kamipun duduk
ngelantai di sudut koperasi. Sambil makan, Tenri bercerita kalau ada guru baru.
“ namanya siapa?” tanyaku penasaran juga.
Soalnya dari tadi dia bilang cantik, manis, cakep, imut-imut….. “Pak Nur guru
sejarah kita kan pindah ke SMK. Mungkin dia gantinya”. Lanjutku lagi walau
pertanyaan yang tadi belum di jawab olehnya karena lagi mengunyah-ngunyah
makanannya.
“Nggak tau juga sih. Jabrick yang bilang
kemarin. Katanya sih orang Pekkae. Berarti sekampung dengan kamu dong. Mungkin
aja kamu kenal. Iya kan?” menatap serius ke arahku.
“Eh….memangnya Pekkae itu selebar daun kelor
apa? Sehingga semuanya aku tau kalau ia dari Pekkae. Lagian, emang kenapa kalu
dia orang Pekkae?”. Nada bicaraku meninggi.
“Aku kan
Cuma bilang… mungkin. Kalau ngga tahu nggak usah marah gitu lagi!”
“ya
udah, aku minta maaf. Ayo cepat makan gih keburu jam istrahatnya nih!”. Sambil
menatap jam tanganku.
***
Keesokan harinya, suasana sekolah terlihat begitu biasa saja, tak
ada yang istimewa dan tak ada yang luar biasa. Di lapangan siswa sedang
berolahraga di lapangan sekolah. Beberapa siswa tampak mondar-mandir di depan
kelas, ada yang ke perpus, ada yang ke kantor dan ada yang ke kamar mandi.
Di dalam kelas juga demikian, guru menjelaskan dan murid asyik sendiri.
Ada yang sambil curhat, tidur di kelas, coret-coret kertas tidak karuan, dan
banyak lainnya. Meski begitu masih ada beberapa murid yang dengan serius
memperhatikan penjelasan guru, terutama mereka yang duduk di bangku bagian
depan.
Aku yang duduk di deretan bangku depan sangat konsentrasi
memperhatikan pelajaran yang dijelaskan oleh guru. Namun, bagaimana pun yang
dijelaskan oleh guru di depan, tidak sedikitpun yang masuk di otak saya.
sempatkan melayangkan pandanganku ke luar kelas. “Ahh….siapa itu, cantik …..”
ucapku dalam hati ketika melihat seseorang berjalan mendekati kelas.
Jam pertama hampir selesai dan sebentar lagi ganti pelajaran tapi
aku tak peduli apa yang diucapkan guru di depan. Aku asyik mengamati seorang
wanita yang berjalan dengan anggungnya menuju ke bagian ruang kelas. Lama-lama
aku menyadari bahwa orang tersebut semakin dekat ke kelasku.
“Ah…
siapa sih, kok ke sini, jangan-jangan….” Gumamku semakin penasaran. Tak tahan
aku pun langsung memberitahukannya ke teman sebangku.
“Dombe,
coba lihat…” ucapku sambil menatapnya.
“Apaan
sih Fahmi” jawab Dombe
“Lihat
di depan kelas kita…” jawab Ton
Konsentrasi ku terhadap pelajaran yang di berikan oleh guru di
depan buyar seketika. Aku tidak menyadari bahwa pelajaran telah usai dan
berganti. Akhirnya, wanita cantik yang di luar itu masuk ke dalam kelasku.
“Pagi
anak-anak….”
“Pagi……”
“Perkenalkan,
nama saya bu Ratu, saya adalah guru baru kalian untuk pelajaran Sejarah. Jadi
mulai hari ini kalian akan bertemu dengan saya untuk pelajaran Sejarah.”
Sebagian murid ada yang bersorak kegirangan dan semakin lagi ada
yang mengejek. Untuk kelas seorang guru, bu Ratu masih sangat muda dan sangat
menarik. Aku sangat senang mendengar kabar itu karena sudah ada yang
menggantikan pak Nur yang memang sudah lama tidak mengajar sehingga setiap jam
pelajaran Sejarah selalu kosong. Kini aku lega, karena aku sudah bisa belajar
sejarah kembali yang memang pelajarang favorite ku di kelas. Apalagi yang
ngajar adalah seorang guru muda cantik.
Perkenalan singkat bu Ratu dengan murid-murid menjadi sangat
berkesan. Meski sebagian besar menganggap bu Ratu guru yang lebai namun ia bisa
membuat semua perhatian murid tertuju padanya saat menjelaskan pelajaran. Ternyata
tingkah lebai bu Ratu juga terjadi di luar kelas. Rupa-rupanya bu Ratu
memperlakukan anak didiknya layaknya adik sendiri dan memberikan kesempatan
kepada semua murid untuk dekat dan bisa berinteraksi di luar sekolah untuk
mendalami berbagai pelajaran yang diberikan.
Kedatangan guru baru ini, tentunya menjadi motivasi baru bagi saya
dan teman teman saya untuk dapat dapat terus meningkatkan kualitas belajar
kita, apalagi kita ini sudah ada di kelas XII jenjang yang bukan untuk
bersenang senang dan bermain lagi seharusnya kita harus fokus menghadapi
jenjang yang lebih tinggi lagi kedepan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar