Senin, 05 Agustus 2019

TUGAS GEOGRAFI- KARAKTERISTIK WILAYAH KAB. BARRU


DEKSRIPSI WILAYAH KAB. BARRU

Barru Regency Logo

Letak Wilayah Kabupaten Barru terletak di Pantai Barat Sulawesi Selatan, berjarak sekitar 100 km arah utara Kota Makassar. Secara geografis terletak pada koordinat 4°05'49" LS - 4°47'35"LS dan 119°35'00"BT - 119°49'16"BT. Di sebelah Utara Kabupaten Barru berbatasan Kota Parepare dan Kabupaten Sidrap, sebelah Timur berbatasan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone, sebelah Selatan berbatasan Kabupaten Pangkep dan sebelah Barat berbatasan Selat Makassar. Luas Wilayah.  Kabupaten Barru seluas 1.174,72 km2, terbagi dalam 7 kecamatan yaitu : Kecamatan Tanete Riaja seluas 174,29 km2, Kecamatan Tanete Rilau seluas 79,17 km2, Kecamatan Barru seluas 199,32 km2, Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km2, Kecamatan Mallusetasi seluas 216,58 km2, Kecamatan Pujananting seluas 314,26 km2, dan Kecamatan Balusu seluas 112,20 km2. Selain daratan, terdapat juga wilayah laut teritorial seluas 4 mil dari pantai sepanjang 78 km Morfologi Wilayah.

Berdasarkan kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Barru terbagi empat kriteria morfologis yaitu datar dengan kemiringan 0-2° seluas 26,64%, landai dengan kemiringan 2-15° seluas 7.043 ha atau 5,49%, miring dengan kemiringan 15-40° seluas 33.346 ha atau 28,31%, dan terjal dengan kemiringan >40° seluas 50.587 ha atau 43,06% yang tersebar pada semua kecamatan Ketinggian Wilayah. Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kabupaten Barru da[at dibagi dalam enam kategori ketinggian yaitu : 0-25 meter dari permukaan laut (mdpl) seluas 26.319 ha (22,40%), tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kec. Pujananting; 25-100 mdpl seluas 12.543 ha (10,68%), tersebar di seluruh kecamatan; 100-500 mdpl seluas 52.782 ha (44,93%), tersebar di seluruh kecamatan; 500-1000 mdpl seluas 23.812 ha (20,27%), tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kec. Tanete Rilau; 1000-1500 mdpl seluas 1.941 ha (1,65%), tersebar di Kecamatan tanete Rilau, Barru, Soppeng Riaja dan Pujananting; dan kategori >1500 mdpl seluas 75 ha (0,06%), hanya terdapat di Kecamatan Pujananting. Kemiringan lereng 0 – 2 % seluas 26.596 Ha (22,64 %);  3 - 15 % seluas  7.043 Ha (5,49%);  16-40 %  seluas 33.246 Ha (28,31%) dan > 40% seluas 50.587 Ha (43,06%). Jenis tanah diKabupaten Barru didominasi oleh jenis Regosol seluas 41.254 Ha (38,20%); Mediteran seluas 32.516 Ha (27,68%); Litosol seluas 29.043 Ha (24,72%); Aluvial seluas 4.659 Ha (2,48%).

1.        Geomorfologi Regional
Kabupaten Barru dan sekitarnya merupakan pegunungan dan padan umumnya terdapat didaerah bagian timur,wilayah bagian barat merupakan pedataran yang relative sempit dan dibatasi oleh selat makasar.Daerah ini menyempit ke Utara dan dibatasi oleh perbukitan dengan pola struktur yang rumit,kemudian di sebelah selatan dibatasi oleh pegunungan yang disusun oleh Batugamping.Proses Geomorfologi merupakan perubahan yang dialami oleh permukaan bumi baik secara fisik secara fisik maupun kimia (THORNBURY 1954) penyebab dari proses perubahan tersebut dapat dibagi atas 2 golongan yaitu:

A.      Tenaga Eksogen
Tenaga ini bersifat merusak,dapat berupa angina,suhu,dan air.Dengan adanya tenaga Eksogen dapat terjadi proses denudasi berupa erosi,pelapukan,dan degradasi.

B.       Tenaga Endogen
Tenaga ini cenderung untuk membangun,dapat berupa gempa,gaya-gaya pembentuk struktur dan vulkanisme akibat dari adanya tenaga endogen maka dapat terbentuk struktur gunung api dan agradasi. Dengan adanya tenaga-tenaga tersebut diatas maka terbentuknya bentang alam dengan kenampakan yang berbeda satu sama lainnya sesuai dengan tenaga yang mempengaruhi pembentukannya. Kenampakan bentang alam di daerah Barru umumnya merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dimana puncaknya sudah nampak meruncing dan sebagian lagi nampak membulat.Perbedaan tersebut disebabkan oleh karakteristik masing-masing batuannya.Pengaruh struktur dan tingkat perkembangan erosi yang telah berlangsung dan akhirnya menghasilkan kenampakan bentang alam seperti yang nampak sekarang ini.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka pengelompokan satuan morfologi di daerah Barru dapat dibagi berdasarkan pada struktur geologi dan batuan penyusunnya serta proses geomorfologi yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi yang nampak sekarang pembagian satuan morfologi adalah sebagai berikut :
1. Satuan morfologi perbukitan Gawir sesar Aledjang-Buludua.
2. Satuan morfologi pegunungan denudasi B.Masula-B.Pitu
3. Satuan Morfologi perbukitan Gawir sesar Aledjang-Buludua

2.      Struktur Regional
Struktur geologi di daerah penelitian terdiri atas :
A.       Struktur lipatan
Struktur lipatan adalah suatu bentuk deformasi pada batuan sediment,batuan vulkanik dan batuan metamorf yang memperlihatkan suatu bentuk yang bergelombang.
B.       Struktur sesar
Sesar merupakan suatu rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dan arahnya sejajar denga nbidang patahan (Sukendar Asikin 1979). Struktur sesar yang dijumpai pada daerah Barru bagia ntimur antar lain :
·         Sesar normal bale
·         Sesar geser Aledjang
·         Sesar Geser Buludua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar