DEKSRIPSI WILAYAH KAB.
BARRU
![]() |
Barru Regency Logo |
Letak Wilayah
Kabupaten Barru terletak di Pantai Barat Sulawesi Selatan, berjarak sekitar 100
km arah utara Kota Makassar. Secara geografis terletak pada koordinat 4°05'49"
LS - 4°47'35"LS dan 119°35'00"BT - 119°49'16"BT. Di sebelah
Utara Kabupaten Barru berbatasan Kota Parepare dan Kabupaten Sidrap, sebelah
Timur berbatasan Kabupaten Soppeng dan Kabupaten Bone, sebelah Selatan
berbatasan Kabupaten Pangkep dan sebelah Barat berbatasan Selat Makassar. Luas Wilayah.
Kabupaten Barru seluas 1.174,72 km2, terbagi dalam 7 kecamatan yaitu
: Kecamatan Tanete Riaja seluas 174,29 km2, Kecamatan Tanete Rilau
seluas 79,17 km2, Kecamatan Barru seluas 199,32 km2,
Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km2, Kecamatan Mallusetasi
seluas 216,58 km2, Kecamatan Pujananting seluas 314,26 km2,
dan Kecamatan Balusu seluas 112,20 km2. Selain daratan, terdapat
juga wilayah laut teritorial seluas 4 mil dari pantai sepanjang 78 km Morfologi Wilayah.
Berdasarkan kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Barru terbagi
empat kriteria morfologis yaitu datar dengan kemiringan 0-2° seluas 26,64%,
landai dengan kemiringan 2-15° seluas 7.043 ha atau 5,49%, miring dengan
kemiringan 15-40° seluas 33.346 ha atau 28,31%, dan terjal dengan kemiringan
>40° seluas 50.587 ha atau 43,06% yang tersebar pada semua kecamatan Ketinggian Wilayah.
Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, Kabupaten Barru da[at dibagi dalam
enam kategori ketinggian yaitu : 0-25 meter dari permukaan laut (mdpl) seluas
26.319 ha (22,40%), tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kec. Pujananting;
25-100 mdpl seluas 12.543 ha (10,68%), tersebar di seluruh kecamatan; 100-500
mdpl seluas 52.782 ha (44,93%), tersebar di seluruh kecamatan; 500-1000 mdpl
seluas 23.812 ha (20,27%), tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kec. Tanete
Rilau; 1000-1500 mdpl seluas 1.941 ha (1,65%), tersebar di Kecamatan tanete
Rilau, Barru, Soppeng Riaja dan Pujananting; dan kategori >1500 mdpl seluas
75 ha (0,06%), hanya terdapat di Kecamatan Pujananting. Kemiringan lereng 0 – 2
% seluas 26.596 Ha (22,64 %); 3 - 15 %
seluas 7.043 Ha (5,49%); 16-40 %
seluas 33.246 Ha (28,31%) dan > 40% seluas 50.587 Ha (43,06%). Jenis
tanah diKabupaten Barru didominasi oleh jenis Regosol seluas 41.254 Ha
(38,20%); Mediteran seluas 32.516 Ha (27,68%); Litosol seluas 29.043 Ha
(24,72%); Aluvial seluas 4.659 Ha (2,48%).
1.
Geomorfologi Regional
Kabupaten Barru dan
sekitarnya merupakan pegunungan dan padan umumnya terdapat didaerah bagian
timur,wilayah bagian barat merupakan pedataran yang relative sempit dan
dibatasi oleh selat makasar.Daerah ini menyempit ke Utara dan dibatasi oleh
perbukitan dengan pola struktur yang rumit,kemudian di sebelah selatan dibatasi
oleh pegunungan yang disusun oleh Batugamping.Proses Geomorfologi merupakan perubahan
yang dialami oleh permukaan bumi baik secara fisik secara fisik maupun kimia
(THORNBURY 1954) penyebab dari proses perubahan tersebut dapat dibagi atas 2
golongan yaitu:
A. Tenaga Eksogen
Tenaga ini bersifat
merusak,dapat berupa angina,suhu,dan air.Dengan adanya tenaga Eksogen dapat
terjadi proses denudasi berupa erosi,pelapukan,dan degradasi.
B. Tenaga Endogen
Tenaga ini cenderung untuk
membangun,dapat berupa gempa,gaya-gaya pembentuk struktur dan vulkanisme akibat
dari adanya tenaga endogen maka dapat terbentuk struktur gunung api dan
agradasi. Dengan adanya tenaga-tenaga tersebut diatas maka terbentuknya bentang
alam dengan kenampakan yang berbeda satu sama lainnya sesuai dengan tenaga yang
mempengaruhi pembentukannya. Kenampakan bentang alam di daerah Barru umumnya
merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dimana puncaknya sudah nampak
meruncing dan sebagian lagi nampak membulat.Perbedaan tersebut disebabkan oleh
karakteristik masing-masing batuannya.Pengaruh struktur dan tingkat
perkembangan erosi yang telah berlangsung dan akhirnya menghasilkan kenampakan
bentang alam seperti yang nampak sekarang ini.
Berdasarkan hal tersebut
diatas maka pengelompokan satuan morfologi di daerah Barru dapat dibagi
berdasarkan pada struktur geologi dan batuan penyusunnya serta proses
geomorfologi yang mempengaruhi bentuk permukaan bumi yang nampak sekarang
pembagian satuan morfologi adalah sebagai berikut :
1.
Satuan morfologi perbukitan Gawir sesar Aledjang-Buludua.
2.
Satuan morfologi pegunungan denudasi B.Masula-B.Pitu
3.
Satuan Morfologi perbukitan Gawir sesar Aledjang-Buludua
2. Struktur Regional
Struktur geologi di daerah
penelitian terdiri atas :
A. Struktur lipatan
Struktur lipatan adalah
suatu bentuk deformasi pada batuan sediment,batuan vulkanik dan batuan metamorf
yang memperlihatkan suatu bentuk yang bergelombang.
B. Struktur sesar
Sesar merupakan suatu
rekahan pada batuan yang telah mengalami pergeseran sehingga terjadi
perpindahan antara bagian-bagian yang berhadapan dan arahnya sejajar denga nbidang
patahan (Sukendar Asikin 1979). Struktur sesar yang dijumpai pada daerah Barru
bagia ntimur antar lain :
· Sesar normal bale
· Sesar geser Aledjang
· Sesar Geser Buludua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar